Senin, 11 Agustus 2014

Kamu Hilang

Akhir-akhir ini kamu jarang sekali muncul
Padahal aku sangat mengharap
Setiap kali akan berjumpa denganmu aku meng-imajikan hal-hal menyenangkan
Agar dapat kunikmati tiap pertemuan denganmu

Sudah beberapa hari aku terus memikirkan
Berusaha untuk dapat melihatmu
Tapi hanya gelap yang terus menerus kutemukan
Dimana engkau hai bunga tidur?
Datanglah, dan bawakan cerita indah dalam tidurku

Minggu, 10 Agustus 2014

Pak Sujiono

Pak, maaf ya pak..
Dulu sering bikin bapak pusing sama saya.
Bikin bapak bosen ngehukum, gara-gara saya terlambat setiap hari.
Bikin bapak lari-lari, karena ngejar saya yang pakai sandal jepit.
Bikin bapak selalu ceramah akibat pakaian saya yang nggak pernah rapi.

Terimakasih juga pak..
Gara-gara bapak saya jadi langsing karena harus lari keliling komplek sekolah setiap hari,
Gara-gara bapak saya jadi akrab di kalangan para OB gara-gara sering kerja sama supaya saya nggak dihukum bapak,
Gara-gara bapak saya jadi akrab dengan Pak kepala sekolah karena saya harus menulis surat pernyataan maaf di ruangan beliau,
Gara-gara bapak saya jadi hafal sekali seluk beluk tempat untuk bersembunyi.

Kudengar dari kawan, kemarin bapak menanyakan kabar saya?
Saya sehat pak..
Sekarang murid bapak ini sudah rajin lho pak,
Sudah nggak pernah bolos lagi,
Sudah nggak telatan lagi,
Sudah taat peraturan pokoknya.
Hehehe..

Maaf untuk semua yang pernah saya lakukan ya pak.
Terimakasih atas kesabaran bapak.
Kapan-kapan saya akan ke sekolah dan menemui bapak.
Semoga bapak sehat selalu dan tetap sabar menghadapi semua murid ya pak.

Jumat, 08 Agustus 2014

Kamu Kenapa?

Hari ini kamu tampak murung, ada apa?
Apa kamu sedang menyesali yang telah lalu?
Atau sedang memikirkan masa depan?
Ummm.. Ya, aku tau kok kamu sedang tak ingin diganggu.
Tak apa-apa..

Aku hanya ingin sedikit bercerita saja.

Pada suatu hari di sebuah desa, hiduplah seorang anak bernama Caca. Pada waktu kecil ia dibuang oleh ibu kandungnya dan akhirnya diadopsi oleh sebuah keluarga kaya raya. Ayah dan ibu tiri sayang kepada Caca, tapi kakak tiri nya selalu membenci dan menjahati Caca. Suatu ketika ayah dan ibu meninggal karena kecelakaan. Mengetahui hal itu kakak tiri Caca segera mengambil alih kekayaan yang ditinggalkan oleh orang tuanya. Sedangkan Caca? Ia diusir dari rumah dan hanya diberi sepetak sawah kecil beserta gubug reyot.

Caca merasa sedih sekali, ia merasa tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini. Ia menyesali
 takdirnya sebagai anak pungut, ia juga merasa sakit hati karena bukan anak yang diharapkan, dibuang begitu saja. Caca pun putus asa dengan masa depan yang nantinya harus dijalani. Pecahlah tangisnya menjadi-jadi hingga ia lelah dan tertidur.

Di dalam mimpi ia bertemu dengan peri, peri itu memberitahu Caca agar tetap semangat menjalani hari-harinya. Si peri pun berjanji akan selalu menemani Caca meski hanya dalam tidur.

Hal itu membuat Caca bersemangat, ia mulai menanami sawah kecilnya, ketika panen tiba ia menjual hasil panennya dan menyimpan sedikit untuk kebutuhan pangan. Begitu terus-menerus ia lakukan tanpa kenal jemu. Usahanya berkembang menjadi sebuah rice mill, Caca juga memanfaatkan limbahnya. Ia berhasil mengajak penduduk setempat lebih produktif dengan mendirikan koperasi desa. Lama-lama usaha Caca menjadi luas mencakup banyak bidang, ia juga membangun gubuknya menjadi rumah yang indah. Kehidupannya saat ini lebih dari cukup.

Suatu ketika Caca bertemu pengemis, kaget sekali Caca mengetahui bahwa pengemis itu adalah kakak tirinya. Kekayaan yang ditinggalkan orangtuanya habis akibat kakak tirinya terus berfoya-foya tanpa ada usaha. Melihat itu Caca menjadi iba dan mengajak kakak tirinya untuk tinggal bersama.
Dalam hati ia bersyukur atas segala yang terjadi, seandainya waktu itu Caca tidak mendapat sepetak tanah dan gubuk reyot, seandainya Caca hidup nyaman sejak kecil, ceritanya pasti tidak akan seperti ini.

Hehehe
Semoga terhibur
Jangan bersedih lagi yaa ..

Pembicara

Untukmu yang tak pernah lelah membicarakan orang lain

Hai apa kabar?
Bagaimana dengan kebiasaan yang lamamu?
Masihkah kau abadikan?
Sudah berapa banyak koleksi kisah yang kau dapat?

Kutukan-kutukan itu,
Dari satu jiwa ke jiwa lainnya,
Kau rasuki untuk saling membenci,
Melalui adu domba ceritamu

Apakah kau sungguh bahagia?
Menjatuhkan mereka yang kau sebut kawan
Merampas citra baik yang telah tercipta
Menancapkan belati kala mereka berbalik

Topeng itu tidakkah berat?
Menempel pada wajahmu,
Lepaskanlah..

Mulut itu tidakkah lelah?
Mendongengkan aib,
Bungkamlah..

Agar kedamaian terukir pada hatimu

Rabu, 06 Agustus 2014

Sobat Seperjuangan

Halo sobat seperjuangan..
Lama tak bersua, seperti apa ya dirimu sekarang?

Aku jadi ingat saat kau mengatakan betapa bencinya kamu kepadaku
Sampai me'label'i ku sebagai orang yang sombong, cuek, dan sok-sokan.

Tapi hidup itu lucu ya..
Tiba-tiba saja Tuhan membuatmu bertemu denganku,
memaksamu untuk satu pekerjaan denganku.

Aku masih ingat ekspresi pertamamu melihatku
Layaknya melihat musibah datang ke dalam hidupmu
Entah apa maksud Tuhan..

Hehehe tapi itu kisah lama ya,
Tidak taunya kita malah menjadi sangat amat super akrab
Menjadi sobat seperjuangan dengan sejuta kisah
Bahkan semesta selalu turut tertawa ketika kegilaan kita bersatu

Masih ingat tidak? Ketika suatu hari kita pulang bersama dan aku tidak membawa helm? Walaupun nggak tau jalan alternatif, terpaksa deh cari jalan tikus pake feeling, daripada aku harus diturunin di tengah jalan seperti tempo lalu -_____- Ah kau memang gila.

Karena ke-soktau-an yang kugunakan kali ini levelnya sudah sangat expert, petualangan pun terjadi.
Pembicaraan yang kuingat saat itu kira-kira begini
"Ini jalannya bener sini nih? kok kayak halaman gitu sih??" Kau mulai ragu.
"Coba aja, paling ntar habis turunan itu ada jalan lagi kok." Aku mencoba meyakinkan.
Kamu memacu motor turun, masuk ke area tanah itu.

Tiba-tiba terdengar gonggongan anjing, yang diikuti oleh beberapa gonggongan lainnya.
karena modal ngawur, alhasil bukannya sampai ke rumahku, kita malah masuk ke kandang anjing, eh.. lebih tepatnya adalah SARANG ANJING. Ternyata itu bukanlah jalan melainkan sungguh-sungguh halaman rumah orang yang di jaga anjing-anjing.

Endingnya?? Hmmm.. Wkwkwkwk!!!!
Tidak perlu dibahas lagi, itu sangat memalukan :D

Ah aku amat merindukan celotehanmu, caramu yang menggebu-gebu ketika menasehatiku, kekonyolan-kekonyolan kita.
Semoga Tuhan selalu menjagamu sobat..

Selasa, 05 Agustus 2014

Dear Pelajar..

Dear para pelajar..

Sebosen-bosennya kamu make seragam
Sesuntuk-suntuknya kamu sama pelajaran di kelas
Sengantuk-ngantuknya kamu berangkat pagi
Semalas-malasnya kamu sama pelajaran olahraga

Serempong-rempongnya kamu milih jajan di kantin
Sealay-alaynya temen-temen kamu
Se-nggak mudengnya kamu sama tugas-tugas
Sebete-bete nya kamu sama temen kerja kelompokmu

Nikmatilah..

Karena nanti,
ada kalanya kamu merindukan semua itu..

Senin, 04 Agustus 2014

Hai Bintang

Selamat malam bintang di langit..
Mengapa hari ini engkau enggan untuk menampakkan diri?

Tidakkah kau ingin memamerkan cahaya untukku?
Agar keindahan tercipta di angkasa. 
Tak inginkah hari ini kau menemani sang bulan?
Agar langit hari ini juga  terhiasi oleh terangmu.

Supaya aku dapat menyampaikan salam kepada orang-orang tersayang melaluimu..